Belajar sikap dewasa menyikapi permasalahan hidup yang kebanyakan orang lain tak mampu memecahkannya
Pertanyaan itu muncul ketika saya sudah mulai asyik menggeluti dunia membaca, karena secara tidak sadar ternyata sejak saya memulai aktivitas membaca, banyak orang yang bilang kalau sedikit demi sedikit ada sikap dewasa dari pikiran-pikiran saya. Karena tidak begitu mengerti dengan yang dimaksud sikap dewasa, maka saya hanya bisa memberikan senyuman kepada orang-orang tersebut.
Selama 18 tahun menjalani berbagai aktivitas kehidupan ini, saya sedikit demi sedikit belajar banyak tentang macam-macam bagaimana kita menyikapi berbagai persoalan yang mana juga menuntut sikap dewasa agar persoalan itu bisa segera ditemukan solusinya ataubahkan seera selesai dalam permasalahan itu. Meski sudah mengalaminya sendiri, saya masih tetap saja tidak mengerti tentang yang dimaksud dengan sikap dewasa ini. Tetapi kebanyakan orang berkata ada kalanya kata-kata bijak sering keluar dari dalam ucapan maupun perkataan saya dan disitu saya mulai berfikir jika kata bijak datang itu berawal dari munculnya pendewasaan yang tanpa sadar kitapun tak tau kapan kata dewasa itu sendiri akan muncul.
Pernah suatu ketika saya sedang menyaksikan acara televisi, ada yang mengatakan kalau orang yang punya sikap dewasa adalah orang yang berprasangka kalau dirinya itu masih memiliki sikap seorang anak-anak. Sedangkan anak-anak itu selalu menganggap dirinya sudah mempunyai sikap dewasa. Apakah benar seperti itu? Dan apakah kaliam semua pernah berfikiran seperti apa yang saya utarakan diatas ???
Jika mengingat apa yang sudah pernah saya alami ketika masih kecil, mungkin kalimat semacam tadi ada benarnya juga, karena dulu ketika saya masih anak-anak, saya selalu merasa kalau saya ini sudah punya sikap dewasa dan saya sering kali menganggap kalau saya bisa melakukan segalanya meski tanpa bantuan orang lain.
Tapi rasa semacam itu pun akhirnya sedikit demi sedikit mulai menghilang sejak saya mulai mempelajari tentang arti kehidupan ini, yang awalnya saya dulu merasa kalau saya ini sudah punya sikap dewasa, tapi karena seiring pembelajaran yang saya dapat malah justru saya merasa kalau saya ini seperti anak kecil. Tapi karena prasangka itu, saya justru jadi ingin belajar untuk mempunyai sikap dewasa.
Ya pastinya kalian juga sama kan ingin seperti saya ingin juga mempunyai kedewasaan yang sangat luar biasa mampu berkata bijak bahkan mampu menyelesaikan semua permasalahan dengan kedewasaan yang kalian punya...
Jadi mungkin, untuk kalimat yang di atas tadi saya kira memang cukup tepat. Tapi lagi-lagi mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana agar bisa menumbuhkan prasangka kalau sikap kita ini masih terlihat seperti anak kecil? Jawaban pertanyaan tersebut saya kira adalah dengan introspeksi diri, maka kita bisa melihat atau mengetahui apakah sikap kita ini sebagai anak kecil ataukah sikap dewasa?
Selain itu, meski mungkin nanti kita sudah bisa mengetahui sikap kita yang sebelumnya, tapi jika masa depan juga tidak kita pikirkan, maka kita juga berarti masih belum mempunyai sikap dewasa. Karena masa depan juga sangat mempengaruhi untuk mengukur seberapa besar sikap kedewasaan seseorang, maka penting bagi kita untuk bisa mengolah semua kesempatan yang ada saat ini dengan penuh sikap dewasa yang kita semua memilikinya masing-masing sobat.
Kira-kira gambaran seperti itulah dari sebatas apa yang saya pahami mengenai arti suatu sikap kedewasaan, yang mana saat ini saya sedang belajar memiliki sikap dewasa karena memang saya merasa kalau saya ini seperti anak kecil dalam menuliskannya. Berharap dari coretan anak kecil ini, bisa mendatangkan manfaat bagi para pembacanya. Amennnnn ya Rabb.....